Sunday, April 3, 2016

Analisis Perancangan Sistem Informasi

Analisis Perancangan Sistem Informasi

PERANCANGAN SISTEM DAN PROSES 
MEMPEROLEH INFORMASI MENGGUNAKAN JAD



Perancangan Sistem
Menurut Susanto (2004:332) Perancangan sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang baru. Dalam tahap ini harus dapat dipastikan bahwa semua prasyaratan untuk menghasilkan sistem informasi dapat dipenuhi. Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai untuk mendapatkan informasi. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa sistem yang disusun harus dapat dikembangkan lagi.

Menurut Jogiyanto H.M (2001:196), Perancangan Sistem dapat didefenisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.
Tujuan utama perancangan sistem :
  1. Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer.
jadi, perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut :
  • Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.
  • Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional.
  • Persiapan untuk rancang bangun dan implementasi.
  • Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
  • Penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
Adapun langkah-langkah dalam perancangan sistem meliputi :
Physical System
Physical system berupa bagan alir sistem ( System Flowchart ) ataupun bagan alir dokumen ( Document Flowchart ).
Logical Model
Logical Model dapat digambarkan dengan menggunakan diagram arus data atau ( DFD ). DFD digunakan untuk menggunakan sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika.

JAD (Joint Application Development) 
JAD (Joint Application Development) adalah Teknik Joint Application Development (JAD) merupakan tahapan atau langkah-langkah dan merupakan salah satu prinsip bagaimana agar pengembangan sistem informasi sukses. Sedangkan teknik merupakan pendekatan atau penerapan bagaimana menggunakan alat dan peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau lebih tahap-tahapan (metode).

Metode JAD merupakan suatu kerjasama yang terstruktur antara pemakai sistem informasi, manajer dan ahli sistem informasi untuk menentukan dan menjabarkan permintaan pemakai, teknik yang dibuthkan dan unsur rancangan eksternal. Tujuan JAD adalah memberi kesempatan kepada user dan manajemen untuk berpartisipasi secara luas dalam siklus pengembangan sistem informasi.

Tahap-Tahap pada Joint Application Development
  • Project Definition. Menentukan tujuan & lingkup projek, kendala-kendala projek, dan project team
  • Research. Penelitian didasarkan pada user requirements
  • Preparation. Mempersiapkan sesi JAD seperti agenda, perangkat bantu dan mengembangkan bahan-bahan pertemuan
  • Session. Menfasilitasi pertemuan dalam memecahkan ‘communication gap’ antara users dengan perancang dengan teknik kolaborasi dan brainstorming;
  • Final Document. Memprediksi dan mendapatkan persetujuan untuk dokumen akhir yang fokus pada kebutuhan bisnis.

Yang terlibat dalam proses JAD
Sponsor
Sponsor ini berarti project owner, memiliki kedudukan yang cukup tinggi dalam organisasi dan sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam pengelolaan sistem informasi. Satu hal yang penting dilakukan oleh seorang project owner adalah komitmen yang kuat akan implementasi SI yang dilakukan. Without the executive sponsor’s commitment, people do not show up for workshops on time or sometimes at all. Schedules change and projects are delayed. In short, without an executive sponsor, there is no project!
Business Users
Business User ini terdiri dari 2 jenis, yaitu real end user dan representative end user. Real end user adalah person yang melakukan pekerjaan real di lapangan. Dalam kasus, ini adalah operator-operator. Sedangkan representative end user adalah person yang mengetahui seharusnya bisnis proses itu dilakukan, memahami spirit dan goal dari sistem yang dikelolanya. Biasanya ini adalah kepala bagian, manajer, atau operator senior.
System Analyst (Tim Developer)
Person/tim ini yang akan in-charge dari sisi teknologi dan proses engineeringnya.
System Experts
Tidak semua referensi mencantumkan peran ini. Perannya lebih seperti konsultan yang memahami seluk beluk bisnis proses dari sisi konseptual dan berbasis pengalaman.
Facilitator
Seorang fasilitator berfungsi sebagai moderator dan mengarahkan setiap aktivitas JAD yang melibatkan banyak pihak, untuk menjadi efektif. Seorang fasilitator harus memiliki kecakapan yang baik dalam berkomunikasi, memberikan stimulus-stimulus dan trik-trik agar diskusi bisa berjalan dengan baik.


Contoh JAD
Misalnya mengelola dan mengupdate content web dan SIG penataan ruang PU agar tetap operasional dan mengembangkan portal penataan ruang melalui pembuatan aplikasi pelengkap untuk menjadi portal yang mempunyai fungsi utama mengkomunikasikan data spasial kepada stakeholder penataan ruang.

Dalam pelaksanaan pengembangan sistem ini, akan dilakukan secara Joint Application Development (JAD), konsultan akan bekerjasama dengan tim pengelola portal Penataan Ruang, sehingga ahli teknologi kepada Ditjen Penataan Ruang Departemen PU dapat dilakukan secara lancar. 

Adapun urutan-urutan kegiatan JAD yang ditawarkan adalah sebagai berikut:

1. Proyek diawali

2. Analisis Sistem

3. Perancangan Sistem
4. Review
5. Pengembangan Sistem
6. Pengujian Sistem (IT Test & User Acceptance Test)
7. Pelatihan
8. Implemenatsi Sistem
9. Proyek Selesai


Kelebihan dan Kekurangan JAD
Kelebihan:
  • Jika pengembang dan user bekerjasama dalam satu tim akan sangat mendukung penerapan prototyping.
  • Melibatkan kerjasama tim proyek.
  • Memberikan dukungan yang besar dan penerimaan sistem yang baru dapat menghasilkan sistem dengan kualitas yang lebih tinggi.
  • Dapat mengurangi scope creep hingga 50%. 
  • Keterlibatan banyak user akan memudahkan proses implementasi sistem baru dengan biaya training yang lebih rendah. 
Kekurangan:
  • Dana yang diperlukan untuk membangun suatu sistem lebih mahal.
  • Dalam analisa sistem akan memakan waktu yang lebih lama, karena sangat sulit untuk mendapatkan waktu dan ketersediaan user dalam JAD Session.
  • Pendekatan JAD memiliki banyak masalah yang disebabkan oleh proses kelompok membuat seseorang yang mendominasi forum, sedangkan yang lainnya akan menjadi “penonton” saja dan tidak memberikan kontribusi dalam pembahasan.


pembahasan selanjutnya mengenai APSI, akan ada pada entri selanjutnya. nikmati blog ini dengan lagu favorite anda ^_^ arigatou



Referensi :




Friday, April 1, 2016

Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan

STUDI KASUS PENERAPAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE HIRARKI


Pada pembahasan SPK kali ini, yang akan dipaparkanadalah tentang penerapan SPK. Sesuai dengan judul besarnya, dimana SPK ini akan menggunakan metode Hirarki untuk memperoleh pemecahan suatu masalah yang ia inginkan dalam penyelesainnya.


Metode AHP
Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah Salah satu tool (alat bantu). Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty, hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompokkelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis. sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut:
  1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam.
  2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan. 
Metode AHP merupakan suatu model yang memberikan kesempatan bagi perorangan atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi mereka masing-masing dan memperoleh pemecahan yang diinginkan darinya. Ada dua alasan utama untuk menyatakan suatu tindakan akan lebih baik dibanding tindakan lain. Alasan yang pertama adalah pengaruh-pengaruh tindakan tersebut kadang-kadang tidak dapat dibandingkan karena sutu ukuran atau bidang yang berbeda dan kedua, menyatakan bahwa pengaruh tindakan tersebut kadang-kadang saling bentrok, artinya perbaikan pengaruh tindakan tersebut yang satu dapat dicapai dengan pemburukan lainnya. Kedua alasan tersebut akan menyulitkan dalam membuat ekuivalensi antar pengaruh sehingga diperlukan suatu skala luwes yang disebut prioritas.
Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis. 


Procedur AHP

Perhitungan AHP cukup rumit karena seluruh alternatif / faktor harus dibandingkan satu dengan lainnya. Secara umum ada 6 langkah-langkah dasar yang harus diambil sampai didapatkan hasil scoring yang valid.

Sebelum memulai, tutorial ini akan mengambil contoh pembelian laptop. Diasumsikan dibutuhkan pembelian laptop untuk menunjang pekerjaan (programming) dan gaming ringan. Untuk mempermudah penjelasan dan perhitungan, dari 12 kriteria laptop diatas, hanya 5 kriteria yang akan dihitung disini.
1. Computing Power (processor)
2. Gaming Power (VGA)
3. Network Speed (LAN, GLAN, WIFI A/B/G/N)
4. Storage Size
5. Price
6. Vendor Reputation & Support
7. Ergonomic & Look ‘n Feel
8. Portability
9. Battery Life
10. I/O Interfaces (USB 2.0/3.0, HDMI, ESATA, D-SUB, Firewire)
11. Sound system
12. LCD Size, Sharpness, and Brightness

Sedangkan untuk alternatifnya, diasumsikan terdapat 3 alternatif laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :


Sebagai catatan, spefisikasi laptop disini tidak lengkap, berupa karangan, dandisederhanakan. Spefisikasi ini ditujukan untuk mempermudah perhitungan dan penjelasan metode AHP bukan panduan teknis spesifikasi laptop.
Sebagai tambahan, diasumsikan tidak ada grouping dari faktor-faktor (contohnya layout keyboard, laptop shape, I/O position, build material sebenarnya dapat dimasukkan dalam sebuah group “ergonomic”). Jika terdapat grouping, untuk setiap group harus dihitung tersendiri sebelum dihitung ke parent-nya.

Langkah 1 – Membuat Hirarki Keputusan

Pada tahap pertama ini, kita harus mengidentifikasi keputusan apa yang harus dibuat, faktor apa saja yang harus dipertimbangkan, dan alternatif apa saja yang tersedia.

Untuk keperluan tutorial ini, kita akan menentukan laptop yang akan dibeli berdasarkan faktor-faktor berikut ini : 
Computing Power (processor)
Gaming Power (VGA)
Storage Size
Price
Battery Life


Alternatif yang telah teridentifikasi ada 3 yaitu Alternatif A, Alternatif B, dan Alternatif C.

Hirarki keputusan dibuat dengan menempatkan ”keputusan yang akan dibuat” pada root, ”faktor-faktor” pada level 1, dan ”alternatif-alternatif” pada level 2.

Berikut adalah hirarki keputusan :





Langkah 2 – Membuat Pairwise Comparison
untuk langkah selanjutnya, di blog ini saya mengambil dari sumber yang aktif. penjelasan dalam blognya sangat lengkap dan tersusun rapi. berikut adalah langkah - langah lanjutannya :

pembahasan selanjutnya mengenai SPK, akan dibahas pada entri selanjutnya. tetap mampir ke sini ya *_* Annyeong...




Referensi :

Thursday, March 24, 2016

Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan

SUBSISTEM MANAJEMEN MODEL


Kembali lagi pada bahasan selanjutnya, mengenai Subsistem Manajemen Model dalam Sistem Pendukung Keputusan ( DSS ). Subsistem manajemen model merupakan salah satu komponen penyusun SPK, berikut ulasannya...

Subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternative solusi. Intergrasi model – model dalam Sistem Informasi Manajemen yang berdasarkan integrasi data – data dari lapangan menjadi suatu Sistem Pendukung Keputusan. 

Kemampuan subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan antara lain:
  1. Mampu menciptakan model – model baru dengan cepat dan mudah, 
  2. Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat pemakai, 
  3. Mampu menghubungkan model – model dengan basis data melalui hubungan yang sesuai, 
  4. Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan database manajemen.
Subsistem Manajemen Model dalam SPK terdiri dari beberapa Sub-sub Komponen :

Basis Model
Berisi model statistik, keuangan, pengetahuan manajemen atau model kuantitatif lain yang menyediakan kemampuan analisis, seperti mencari, menjalankan, menggabungkan serta memerika model.
Dilihat dari tingkat manajemen penggunanya, model dalam basis model dibedakan 4, yaitu:
  • Model Strategis: mendukung tanggung jawab perencanaan strategis dari top management. Contoh: pengembangan perusahaan, pemilihan lokasi pabrik, perencanaan merger.
  • Model Taktis: digunakan oleh manajemen tingkat menengah untuk membantu pengalokasian dan pengontrolan sumber daya organisasi. Contoh: perencanaan kebutuhan tenaga kerja, pembelajaran rutin dll.
  • Model Operasional: mendukung manajemen level bawah dalam pelaksanaan aktifitas sehari-hari dalam cakupan waktu yang singkat.
  • Model Building Block: merupakan model yang akan digunakan untuk membangun model yang lain. Contoh: Analisa Regresi, perhitungan NPV dll.
Sistem Manajemen Basis Model

Software pembuat model, pembaruan model, pengubahan model, dan manipulasi data.

Model Direktori

Katalog semua model dalam basis model yang terdiri dari definisi model dan fungsi utama untuk menjawab pertanyaan tentang keberadaan dan kemampuan model.
Model Eksekusi, Intelegensi dan Perintah

Eksekusi berfungsi mengontrol jalannya aktifitas nyata. Intelegensi menggabungkan operasi beberapa model, sedangkan Perintah berfungsi menerima dan menterjemahkan instruksi model dari model lain.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
banyak pembahasan lengkap mengeni Subsistem tersebut pada sumber - sumber lain yang lebih detail dan pastinya banyak contoh yang disediakan, dari blog ini saya hanya memberikan sedikit ulasan saja. selengkapnya mengenai SPK akan lanjut pada entri berikutnya ^_^ Terimakasih...




referensi :

Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan

GROUP DECISION SUPPORT SYSTEMS ( GDSS ) : 
IMPROVING THE GROUP - DECISION - MAKING ENVIRONMENT



GDSS - Kesimpulan Video
berikut ini, saya akan memberikan pemaparan sedikit mengenai Group Decision Support System. Dimana nantinya akan diberikan kesimpulan berdasarkan video dari STUDY. Kesimpulan yang dibuat ini untuk memenuhi tugas kuliah saya. sesuai dengan judulnya, yaitu :
GROUP DECISION SUPPORT SYSTEMS ( GDSS ) : 
IMPROVING THE GROUP - DECISION - MAKING ENVIRONMENT
lihat video

GDSS :
Merupakan bagian Sebuah system aplikasi komputer interaktif yang memfasilitasi pencapaian solusi dari sebuah problem/permasalahan yang tidak terstruktur atau non-program dengan seperangkat pembuat keputusan yang bekerja sama sebagai sebuah kelompok.
Sistem GDSS membantu kelompok, terutama sekelompok manager, dalam menganalisa sebuah masalah dan untuk melakukan sebuah keputusan bersama.

Mengapa GDSS digunakan ?
  • Manager tingkat tinggi menghabiskan kira - kira 80% dari waktu mereka membuat keputusan didalam kelompok. Diterapkan dengan benar, GDSS dapat mengurangi waktu tersebut, mendapatkan keputusan yang tepat lebih cepat.
  • GDSS menyediakan perangkat keras, perangkat lunak, database, dan prosedur untuk pembuatan keputusan yang efektif.
Kesimpulan :
jika sudah melihat video tersebut, bisa dikatakan bahwa persaingan dalam teknologi adalah suatu nilai mutlak dalam berbisnis. suatu perusahaan tentunya mendapatkan permasalahan akibat persaingan pasar terutama dalam memasarkan suatu produk, maka disitulah peran GDSS untuk bisa memecahkan masalah. GDSS merupakan solusi dari permasalahannya, paling tidak untuk mengecilkan ukuran dari setiap masalah yang datang. dengan adanya GDSS, sebuah perusahaan akan terbantu dalam mendapatkan solusi. misalnya bantuan dari grup - grup perusahaan. jadi, GDSS sangat membantu dan mempermudah pekerjaan kita dalam mengambil sebuah keputusan dengan mengurangi hal - hal yang tidak seharusnya ada banyak atau meminimalkannya dan mendapatkan solusi secara terstruktur, cepat, dan juga mudah. Mungkin kesimpulan versi saya tidak banyak, namun seperti itulah kurang maupun lebihnya dalam memanfaatkan GDSS. 

next, kita akan membahas mengenai SPK pada entri selanjutnya ^_^ arigatou.



referensi :










Monday, March 21, 2016

Analisis Perancangan Sistem Informasi

Analisis Perancangan Sistem Informasi

METODE ANALISIS SWOT 



Dalam suatu analisa sistem, tentunya mempunyai metode penelitian atau metode dalam menganalisa. disini saya akan memaparkan metode analisis swot dalam suatu program sistem informasi. 

DASAR
Analisis Sistem
Sistem Informasi yang telah diuraikan/penguraian suatu sistem secara menyeluruh dan utuh ke dalam bagian komponennya untuk mengidentifikasi atau menganalisa serta mengevaluasi setiap permasalahan, kesempatan, dan hambatan apa saja yang terjadi untuk dicarikan solusi perbaikan.

Analisis SWOT
analisis SWOT adalah suatu cara menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam pengoptimalan usaha yang lebih menguntungkan. 
Secara konsep manajemen strategi dimulai dengan penyesuaian perusahaannya/proyek dengan lingkungan kepada kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari perusahaan tersebut, atau yang dikenal sebagai analisis SWOT. Analisis SWOT mengidentifikasikan faktor internal perusahaan/organisasi sebagai kekuatan dan kelemahan, sedangkan faktor eksternal perusahaan sebagai peluang dan ancaman.

Langkah – Langkah Menganalisa Data Dengan Metode Analisis SWOT
Langkah penelitian ini akan menerangkan bagaimana analisis dilakukan, mulai dari data mentah yang ada sampai pada hasil penelitian yang dicapai. Dalam penelitian ini, langkah-langkah analisis data dilakuka sebagai berikut :

  • Melakukan pengklasifikasian data, faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal organisasi, peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal organisasi. Pengklasifikasian ini akan menghasilkan tabel informasi SWOT.
  • Melakukan analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal organisasi Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weakness).
  • Dari hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan menjadi keputusan pemilihan strategi yang memungkinkan untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih biasanya hasil yang paling memungkinkan (paling positif) dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.
berikut adalah gambaran kerangka kerja analisis swot dalam setiap analisanya



Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

1. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)

Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan.

2. Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi)

Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan kesempatan.

3. Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min)

Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang harga.



4. Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini)
Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat.

    berikutnya, akan ada materi pada entri baru. tetap di blog saya ya +_+


    referensi :


    Wednesday, March 16, 2016

    Sistem Pendukung Keputusan

    Sistem Pendukung Keputusan

    DECISION SUPPORT SYSTEM

    DASAR

    Apa itu  DSS :

    sistem informasi berbasis komputer yang menggabungkan model dan data dengan mengupayakan sebuah metode untuk memecahkan masalah tak terstruktur dengan keterlibatan pengguna ( user ) yang ekstensif melalui tatap muka pengguna yang mudah digunakan.


    Berikut poin - poin mengenai DSS dari Buku panduan SPK - Irfan Subakti :
    • Sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tak terstruktur. 
    • DSS mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. Jadi ini merupakan sistem pendukung yang berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang berhubungan dengan masalah masalah yang semi terstruktur. 
    • Istilah DSS kadang digunakan untuk menggambarkan sembarang sistem yang terkomputerisasi.
    • DSS digunakan untuk definisi yang lebih sempit, dan digunakan istilah MSS sebagai payung untuk menggambarkan pelbagai tipe sistem pendukung.
    Tipe - Tipe Sistem Pendukung Keputusan / DSS
    1. Keputusan terpogram ( terstruktur )
    2. Keputusan tak terprogram ( tidak terstruktur )
    3. Semi terstruktur
    KERANGKA KERJA DSS
    • Terstruktur, mengacu pada suatu permasalahan yang sudah ada dan rutin juga berulang untuk solusi standar yang ada.
    • Tak terstruktur, adalah “fuzzy"( komponen soft computing ), permasalahan kompleks dimana tak ada solusi serta merta. Masalah yang tak terstruktur adalah tak adanya 3 fase proses yang terstruktur.
    • Semi terstruktur, terdapat beberapa keputusan terstruktur, tetapi tidak semuanya dari fase - fase yang ada.
    Perlunya Sistem Pendukung Keputusan
    • Komputasi yang cepat dengan biaya rendah
    • Kolaborasi kelompok dan komunikasi
    • peningkatan produktivitas
    • kesiapan akses ke informasi yang tersimpan dalam berbagai basis data dan data warehouse
    • Kemampuan untuk menganalisa berbagai alternatif dan menerapkan manajemen resiko
    • manajemen sumber daya perusahaaan
    • sarana untuk memperoleh dan memelihara keuntungan kompetitif
    Manfaat DSS Ditinjau Dari Sudut Pandang Skala Besar ( Perusahaan )
    1. Kebutuhan yang dihasilkan nantinya akan memberikan informasi yang akurat.
    2. DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi. Mempercepat pemecahan masalah (mempercepat pemecahan masalah kemajuan dalam sebuah organisasi).
    3. Kebutuhan akan informasi baru. Menghasilkan ide baru atau hal - hal yang dapat mendukung suatu keputusan.
    4. Manajemen diamanahi DSS. Tetapi DSS tidak menggantikan manajer. 
    5. Penyediaan informasi yang tepat waktu. Dapat meningkatkan efekivitas pengambilan keputusan.
    6. Pencapaian pengurangan biaya.
    Tahapan - Tahapan Pengambilan Keputusan
    - Tahap pemahaman
    - Tahap perancangan
    - Tahap pemilihan
    - Tahap penerapan

    Tahap Pemahaman
    Sebuah proses pemahaman terhadap masalah dengan mengidentifikasi dan mempelajari masalah terhadap lingkungan yang memerlukan data -> mengolah data -> mengujinya -> menjadikan petunjuk dalam menemukan pokok masalah -> mencari solusi -> bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.


    Tahap Perancangan
    Sebuah proses pengembangan, analisis dan pencarian alternatif tindakanatau solusi yang mungkin untuk di ambil/ di lakukan -> Identifikasi dan mengevaluasi alternative.

    Tahap Pemilihan
    Sebuah proses pemilihan salah satu alternatif solusi yang dimunculkan padatahap perancangan untuk menentukan arah tindakan dengan memperhatikan kriteria-kriteria berdasar tujuan yang dapat dicapai padatahap berikutnya -> memilih solusi terbaik.

    Tahap Penerapan
    Sebuah proses untuk melaksanakan dan menerapkan alternatif tindakan yang dipilih untuk menyelesaikan permasalahan yang telah di identifikasi  -> Menerapkan solusi dan membuat tindak lanjut.



    Next, akan ada lanjutan lagi nantinya seputar SPK. Terimakasih ^_^ Arigatou



    Monday, March 14, 2016

    Analisis Perancangan Sistem Informasi

    Analisis Perancangan Sistem Informasi

    DASAR

    Apa itu analisis :
    Sikap atau tahapan aktivitas terhadap sesuatu ( fakta, benda, hal yang dianalisa ) untuk diuraikan menjadi bagian - bagian yang saling berkaitan dalam memecahkan suatu materi atau informasi.


    Apa itu Sistem :
    Kumpulan suatu perangkat elemen atau unsur yang saling terikat dan mempengaruhi satu sama lain dalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.
    Sistem dibagi menjadi 2, yaitu ;
    - Physical System
    - Abstract System


    model umum sistem
    Input -> Proses -> Ouput

    metode sistem
    Blackbox Approach
    Analityc System

    Apa itu Analisis sistem :
    Sistem Informasi yang telah diuraikan/penguraian suatu sistem secara menyeluruh dan utuh ke dalam bagian komponennya untuk mengidentifikasi atau menganalisa serta mengevaluasi setiap permasalahan, kesempatan, dan hambatan apa saja yang terjadi untuk dicarikan solusi perbaikan.

    "Definisi lain menyebutkan bahwa sistem analisis sebagai :
    -Seorang yang menggunakan pengetahuan aplikasi komputer 
    yang dimilikinya untuk memecahkan masalah - masalah bisnis 
    dibawah manajer sistem.
    -Seorang yang bertanggung jawab menterjemahkan kebutuhan-
    kebutuhan si pemakain sistem (user) ke dalam spesifikasi teknik 
    yang diperlukan oleh programmer dan diawasi oleh manajemen."

    Tahapan Dalam menganalisa Sistem
    Dalam menganalisa sistem bisa dikatakan sama seperti mengidentifikasi suatu proyek sistem yang akan dirancang dan dikembangkan pada tahap perencanaan.
    berikut tahapan - tahapannya :
    - Identify : mengidentifikasi permasalahan,
    - Understand : memahami dan melihat ulang kerja dari sistem yang sudah ada,
    - Analyz : menganalisa sistem yang akan diuraikan nantinya dalam beberapa komponen,
    - Report :  membuat laporan hasil dari menganalisa sistem.